Pesan
gambar ini menggambarkan semua tentangmu sekarang. Ketika aku marah dan
kamu pun marah, kamu akan membiarkannya saja :( Terkadang aku ingin
kamu yang mengulurkan tanganmu untukmu. Karena disaat aku marah, ada
rasa lelah dalam batinku. kamu yang sepertinya hobby sekali membuatku
menangis. Entah aku salah apa padamu? Begtu banyak alasan bagimu untuk
membuat air mataku mengalir, melukiskan kecewa dalam hatiku, menghantui
pikirankku dengan perasaan sedih. Kenapa ? dan saat itu, buka uluran
tanganmu yang menghapus air mataku, tapi justru uluran tangan orang lain
yang tak ingin melihat setetespun air mata mengalir dari kelopak
mataku. Apa komitmen itu hanya sekedar di mulut saja? Apa aku akan tetap
teguh menopangnya, ketika kamu hanya melihat saja? Seperti inikah
perasaanmu kepadaku ? Ketika dulu kau menguatkanku untuk melalui titik
jenuh ini, ketika dulu kamu meyakinkan atas komitmen itu, katika kamu
memberikan kehangatan yang membuatku menaruh harapan kepadamu. Dan
ternyata, saat ini aku cukup bisa menilainya. semua tak berarti apa-apa
bagimu, bahkan kebersamaan kita kali ini.Aku mungkin akan tetap bersabar
dan menahan sebongkah perasaan kecewa yang kapan saja akan siap
meledak. Dan ketika itu terjadi, itulah titik kelelahanku. Di saat itu
aku sudah benar-benar lelah menghadapinya. Aku tak akan berkata banyak,
sebuah senyum akan terlukis disitu, meski senyumitu hanya sebuah
bungkusan dari hati yang kecewa. Dan disaat itu, aku mungkin akan
benar-benar melupakan semuanya! |
| |
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar